Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) sangat meapresiasi kegiatan Panen Raya Program Lumbung Pangan Barito Kuala 2024 oleh Baznas RI dan Baznas Batola di Desan Anjir Pasar Kota II, Kabupaten Barito Kuala.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Provinsi Kalsel, Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Agus Dyan Nur, Selasa (13/8/2024).
Ia mengatakan Baznas sebagai salah satu lembaga yang menyalurkan zakat infak dan sedekah secara produktif terus melakukan berbagai program dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.
“Pada hari ini, Baznas telah menunjukkan komitmennya melalui program lumbung pangan di kabupaten barito kuala. Kerja sama antara Baznas RI dan Baznas Batola yang sudah berjalan dua tahun ini, telah menebarkan manfaat kepada 82 petani di luas lahan 100 hektare, yang total nilai penyalurannya sebesar Rp1.3 miliar,” kata Agus.
Oleh karena itu, acara panen raya ini adalah contoh konkret bagaimana zakat bisa menjadi solusi nyata dalam mengatasi berbagai masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat.
Melalui program ini, lahan seluas 100 hektare yang awalnya mungkin tidak optimal dalam penggunaannya kini memiliki potensi panen sebesar 330 ton.
Tidak hanya itu, lahan petani yang awalnya tiga tahun berturut-turut gagal panen, kini telah diubah menjadi lahan produktif yang menghasilkan padi, yang tentunya akan memberi manfaat bagi banyak orang, terutama para mustahik, yaitu mereka yang berhak menerima zakat.
“Maka dari itu, dalam kesempatan yang berharga ini, saya ingin mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Baznas RI yang telah berinisiasi dan memimpin program ini,” ujarnya.
Menurutnya, pengelolaan zakat yang tepat sasaran dan produktif seperti ini tidak hanya memenuhi aspek spiritual dan sosial, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan di Kalsel.
“Sebagai salah satu provinsi yang siap menjadi penyangga pangan nasional di masa depan, Kalsel memiliki potensi besar untuk terus meningkatkan hasil pertanian, terutama komoditas padi yang merupakan bahan pokok utama masyarakat kita,” ucapnya.
Untuk itu, panen padi seluas 100 hektare ini bukan hanya sekadar angka, tetapi mencerminkan keberhasilan kita dalam memaksimalkan potensi zakat sebagai sumber daya yang bisa diandalkan.
“jika kita hitung-hitung, satu hektar lahan pertanian yang produktif dapat menghasilkan 3,3 ton padi yang nantinya akan menghidupi ribuan rumah tangga. ini adalah contoh nyata dari yang dihasilkan zakat yang dikelola dengan baik,” tuturnya.
Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga-lembaga keagamaan, serta seluruh masyarakat yang telah menunaikan zakatnya melalui Baznas.
“Hal ini menunjukkan bahwa gotong royong dan sinergi antar lembaga serta masyarakat adalah kunci sukses dalam menjalankan program-program yang bermanfaat seperti ini,” tutupnya.